Pernah di prospek teman, saudara, kerabat, bahkan orang yang tidak kita kenal untuk masuk asuransi ? Entah itu Prudential (yang paling sering nih), Sequis Life, Sinarmas dan banyak lagi.
Mungkin diantara kita ada yang masuk karena merasa ga enak terhadap yang nawarin (apalagi cewe / cowo / saudara sendiri yang nawarin).
Produk produk asuransi sekarang pun tidak konvensional seperti dulu dimana kita setor premi bulanan terus menerus. Model asuransi sekarang menawarkan investasi sekaligus asuransi yang dikenal dengan istilah unitlink.
Saya terus terang merasa risih waktu berhadapan dengan agen asuransi, bahkan muak malah. Kenapa ? Ini alasannya :
1. Terkesan maksa
Ini masih tahap ok lah, tergantung cara kita menanggapinya.
Kalo ada agen yang memaksa dengan kasar, jangan ragu ragu untuk menolak dengan tegas.
Kalo agen memaksa dengan halus, nah ini yang sulit, ditolak ga enak diterima kita juga ga terlalu butuh. simple wayout is dengan mengatakan kita pertimbangkan dulu nanti kita hubungi lagi kalo berminat.
2. Tidak jujur
Ya ada juga agen yang model begini, saya pernah dibohongi pas saya cek ke PT nya baru ketahuan bohongnya. Jangan pikir agennya teman/saudara kita maka mereka tidak membohongi anda. Justru karena mereka ada hubungan teman/saudara maka mereka lebih mudah meyakinkan kita.
3. Berlebihan
Agen seringkali berlebihan dalam menjual produk. Sebagai contoh unitlink, unitlink itu sebenarnya kan sama saja dengan reksadana, seharusnya agen itu memberitahu kalau investasi ini mengandung resiko (tergantung jenisnya). Yang jenis saham resiko tinggi, yang pasar uang/obligasi resiko menengah. Tapi kenyataan dilapangan, agen hanya memberikan selembar perhitungan investasi yang sangat muluk seakan akan investasi ini sudah pasti untung dan tidak ada ruginya. Hal ini sangat menyalahi etika dan menyesatkan customer.
4. Tidak menguasai produk
Agen sudah ditraining untuk bicara dalam satu scope saja yaitu bagaimana cara menjual, cara menyakinkan customer dan lainnya. Coba ketika ditanya "unitlink ini ada buying fee ga sih ?", "kalo saya sakit penyakit tifus apakah asuransi ini mengcovernya ?" Sebagian besar agen pasti TIDAK TAHU hal hal seperti ini karena mereka fokusnya hanya menjual. Bahkan SERINGKALI agen menjawab "iya iya" saja demi meyakinkan customer.
Posted by
Harry http://harry-christian.blogspot.com
harry.christian@yahoo.com
Java EE 7 Is About To Coming?
-
*Java EE 7* AKA *The Cloud* some feature: multi-tenancy, application
versioning, support for NRDBMS stores but also about modularity, trying to
leverage wh...
13 years ago
7 comments:
Kalo saya sih, patokannya forum. banyak koq yang membahas tentang masalah ini, malah ada agennya juga.
saya dari sequis life tapi tidak pernah maksa orang juga tuh untuk join ... long term relationship pak harry masalahnya
Maaf kalo tersinggung, tapi coba deh lihat dari sudut pandang orang ketiga. Mostly agen begitu.
Saya juga pernah di prospek Sequis Life. Dan sama saja agennya selalu melebih2kan. Mereka buat suatu tabel ilustrasi yang mengambarkan keuntungan yang besar didepan mata, TANPA memberitahu investasi ini ada resikonya.
Padahal saya tahu investasi Sequis Life itu ke reksadana Schoder kan ? Nah sebagaimana etika investasi tentu calon investor perlu diberitahu bahwa investasi ini mengandung resiko dan tidak selamanya grow up. Tapi kenyataan dilapangan para agen banyak yang tidak begitu.
har har ikut donk toh buat loe juga...
Hi, sy Irsan, baru jadi agen Prudential bulan kemarin, atas dasar kemauan sendiri (walau bekal salesnya gak ada), sebelumnya hanya nasabah selama +/- 1 tahun.
Menurut sy, ternyata memang susah menjadi agen yg baik, karena banyak kriteria yang harus di penuhi. Seorang agent, khususnya agen asuransi, sepatutnya tidak hanya men-"jual" produk asuransinya saja.. akan tetapi lebih mengarah ke "financial advisor", karena produk - produk ini memberikan perlindungan dari sisi ekonomi-nya, bukan dari sisi "kita menjadi sehat dengan asuransi"...
Memang tidak dapat dipungkiri, banyak agen yang berperilaku seperti alasan2x yang dikemukakan. Namun dari alasan2x tersebut, sy pikir muaranya adalah alasan no. 4. Tidak menguasai produk.
Banyak agen hanya terbuai dengan komisi atau terlalu sibuk, sehingga mereka tidak mengikuti training2x yang diadakan perusahaan untuk meningkatkan sales skill, product knowledge, dan pemahaman mengenai asuransi. Kealpaan ini menjadikan agen2x tersebut minim informasi, dan cenderung hanya men-"jual" produk atau kejar target.
Adalah benar, bagi calon nasabah untuk mengetahui secara rinci produk yang akan diikutinya melalui agen. Dan memang sudah sepatutnya seorang agen memberikan informasi yang diperlukan, sehingga tidak merasa dibohongi atau di prospek berlebihan.
Kadang pula menjadi "petaka" bagi agen, bila calon nasabah lebih mengerti produknya :P Agen akan dihujani pertanyaan yang tidak dipahaminya.. :)
Meskipun tidak ada yang tau pasti apakah ilustrasi dalam secarik kertas investasi yang diajukan akan untung / rugi, tetapi bagi sy produk asuransi baik jiwa atau non jiwa adalah hal yang sangat penting dan dibutuhkan untuk masa sekarang ini, dengan harapan setidak2x-nya men"jamin" masa depan.
Jadi silahkan mem-"benci" agentnya, tetapi tetap miliki produknya. :)
Bohong Ahhhhh
Bohong Ahhhhh
Post a Comment